Postingan

Menampilkan postingan dari 2016
--- Pertemuan ke-14--- Jum’at, 2 Desember 2016 Hari ini adalah pertemuan terakhir dalam mata kuliah ini. Tidak disadari waktu begitu cepat berlalu. Pak Leo sama sekali tidak memberikan materi, bisa dikatakan hanya meminta pendapat saya sama teman-teman semua mengenai caranya mengajar. Jadi setiap tahunnya pak Leo akan slalu mengevaluasi metode mengajarnya. Saya untuk yang ke sekian kalinya pula hanya terdiam di kelas. Ketika ditanya mengenai pendapat saya, saya juga tidak tahu mahu jawab apa, sedangkan menurut saya cara pak Leo itu tidak ada masalah bagi saya. Hanya Babang yang banyak memprotes mengenai hal itu. Tapi diantara kami semua, kami mengutarakan hal yang sama mengenai kedisiplinan kami sendiri yang kurang. Saya hanya menyampaikan bahwa unsur paksaan yang dilakukan pak Leo itu sangat bagus sekali. Karena dengan cara itu, mahasiswa tidak akan bermalas-malasan untuk menulis. Dan meskipun awalnya tidak memiliki kemampuan menulis, pada akhirnya pastiakan bisa.   Sampai
--- pertemuan ke-12 dan 13 --- Sabtu, 26 November 2016.             Pertemuan hari ini outdoor, sekalian mengisi dua kali pertemuan. Yang pertama kami membahas mengenai daftar pertanyaan dari tulisan etnografi kami, dan yang kedua melaksanakan tugas kami sebagai apa ya? Artistic mungkin.. untuk monolog senior kami yang diajarkan oleh pak Leo. Tapi pastinya di tuntun oleh Ms. Bijak, dia seorang Asistent pak Leo. Saya membuat daftar pertanyaan itu ketika sudah di kampus, karena baru tahu juga ada tugas disuruh untuk menyiapkan Sembilan pertanyaan. Oleh karena pertemuan sebe;umnya tidak hadir dan kurang komunikasi sama teman-teman, jadinya seperti itu. tapi, saya menyelesaikan pada hari itu juga dan pertanyaannya di Acc sama pak Leo. Setelah itu, kamipun meihat senior yang latihan monolog. Dengan pelatih yang cerdas sesuai namanya Ms. Bijak hehehe. Penampilan mereka lumayan bagus pada hari itu, tapi masih butuh untuk terus berlatih agar lebih bagus lagi. Tidak lama kemudian ,
--- Pertemuan ke-10 --- Jum’at, 18 November 2016.             Hari ini berbeda sekali dari hari kemarin. Yang selalunya semangat, hari ini menjadi lemah lesuh. Ditambah sakit yang bandel tidak berhenti. Dan parahnya lagi aku tidak menyelesaikan tugas, belum ku kirim perbaikan sama sekali. Padahal pak Leo meminta setiap minggunya harus ada perbaikan dan dikirim lewat e-mail. Pikiranku buntu sekali, seakan-akan kehabisan ide.             Pak Leo membawa buku untuk menunjukkan contoh, kami satu persatu disuruh membaca lanjut dan berlanjut. Dan waktu itu aku ada sedikit bayangan bagaimana harus kutulis tulisan yang dimaksud olehnya. Tapi masih agak samar dan butuh penjelasan lebih lanjut.
--- Pertemuan ke 8 dan 9 --- Yogyakarta, 12 November 2016. Pagi itu lewat jam7 aku, teman-teman, pak Leo dan Miss Bijak berangkat bersama menuju Perpustakaan Radio Buku yang letaknya lumayan jauh dari kampus. Kipli diarahkan oleh pak Leo sebagai penunjuk jalan, dan pak Leo mengawasi kami dari belakang. Namun dalam perjalanan sempat nyasar karena salah tunjuk jalan dan akhirnya beralih ke pak Leo yang menunjukkan jalan, biar tidak salah lagi. Dan kamipun mengikuti pak Leo dari belakang hingga sampai tepat di tujuan.             Setibanya disana langsung saja di sambut oleh karyawan-karyawannya. Pak Fairuz Zul Mumtaz sebagai seorang penulis sekaligus penyiar Radio Buku itu adalah orang yang katanya kenal dekat dengan pak Leo, dia menjelaskan sedikit kepada kami mengenail Koran-koran yang diarsip. “Disini kami mengarsip dari berbagai media yang terbit di Indonesia” kata beliau. “Dan disini ada Koran-koran yang kami simpan dari koran yang sudah puluhan tahun lalu, kami arsip dan
--- Pertemuan ke-7 --- Jum’at, 11 November 2016             Hari ini seperti biasanya aku berangkat kuliah pagi, dengan penuh semangat dan senyuman. Sebenarnya agak takut, karena tugas yang saya kumpulkan itu sangat sedikit. Meskipun pak Leo berkata buat semampunya saja.             Ketika sudah di kelas, ternyata tidak semua mengumpulkan tugas. Dan kebetulan tidak ada proyektor, jadi pak Leo hanya menjelaskan di papan tulis. Sepanjang penjelasan pak Leo menyinggung soal sampull halaman, yang ada logo. Aku tertawa karena merasa yang dimaksud itu adalah aku. Lucu sekali, ternyata pak Leo tidak meminta yang seperti itu. Yah, mana aku tahu. Dan teman-teman juga banyak yang tidak mengerti selain aku. Nah, disitulah pak Leo menjelaskan. Sebenarnya sih, aku tambah bingung. Tapi pas ditanya aku iyakan saja.             Haduhh, payah ini. Berarti harus berjuang lebih keras lagi.