--- Pertemuan ke-5--- Jum’at, 4 November 2016
            Hari itu perasaanku masih kurang enak setelah demam di hari sebelumnya, tetapi berbaring seharian di kamar yang kecil rasanya muak sekali. Jadi aku memutuskan untuk tetap kuliah meskipun badan kurang fit. Alasaan lain juga yang mengharuskan aku untuk tetap hadir yaitu karena pada hari itu mata kuliah full dari jam 7 sampai dengan jam 3 dan di tambah lagi kelas tambahan untuk melengkapi 7 pertemuan sebelum UTS, jadi selesainya jam 4:30. Dan seperti biasanya aku harus berjalan kaki kemudian menyeberangi jalan yang begitu macet, dan akhirnya aku terlambat lagi masuk ke kelas ISBD.
            Langsung saja ke cerita inti, ketika aku duduk di kursi itu sudah ada beberapa point penyampaian dari Pak Leo yang terlewatkan. Dan akupun duduk diam lalu mendengarkan kelanjutan dari penyampaian itu. Selesainya Pak Leo berbicara aku masih saja belum mengerti  apa yang telah disampaikan, yang aku tahu hanya disuruh untuk membuat sebuah tema. Di kepalaku saat itu, “Ini maksudnya tema apa yah?”. Aku bertanya ke Kipli seorang teman kelasku yang boleh dikatakan cerdas itu, “Kip, ini maksudnya di suruh buat tema tentang apa yah?” tanyaku. Kipli menjawab dengan spontan dan suara yang mengagetkan teman-teman yang sedang sibuk memikirkan tema mereka, “Oalaahh,,, yah kamu tanya sama dosen lagsung..!”. pandangan teman-teman tertuju padaku begitu juga dengan dosen. Dengan rasa penasaran pak Leo pun bertanya padaku, “iya, ada apa ida?”. Saat itu juga aku yang pemalu untuk bertanya ini melawan perasaan grogiku untuk memecahkan kebingunganku,  “Hehe ini pak,,, tadi di suruh cari tema tentang apa yah?”. Pak Leo pun sambil tersenyum dan kembali berdiri dari kursi duduknya itu kemudian kembali menjelaskan padaku dengan teman-teman. Bla bla bla, dan akhirnya aku mengerti.
            Awalnya aku ingin mengangkat tema tentang kepercayaan, religi dan juga pandangan hidup orang-orang jawa. Karena aku sangat penasaran bagaimana kepercayaan orang-orang Hindu dan lain sebagainya. Tapi aku berfikir lagi bagaimana untuk selanjutnya, wawancara ke mana? Sedangkan aku tak punya uang untuk kesana kemari dan juga tidak punya kenderaan. Aku memutuskan untuk mengganti tema dengan waktu yang cukup singkat untuk berfikir. Kulihat teman-temanku sudah fix dengan temanya, sedangkan aku masih saja bingung. Dan tiba-tiba teringat dan tiada lain yang ada di fikiranku saat itu melainkan tentang diriku. Ketika ditanya sama Pak Leo dengan perasaan jujur aku menjawab, “yah, oleh karena saya bingung mau mengambil tema apa.. saya mengambil dari pengalaman saya sendiri saja, yaitu tentang anak-anak TKI”. Teman-teman tertawa, tidak tau lucunya dimana dan akupun ikut saja tertawa. Dan aku sedikit menceritakan keluh kesah mengenai tema itu. Dan setelah semuanya sudah jelas, sebelum pertemuan kelas diakhiri Pak Leo memberikan tugas untuk membuat intro dari tema yang telah aku dan teman-teman tentukan. Harus pula dikirim ke e-mail pada malam itu juga terakhir pada jam 00.00 am.   
            Aku berfikir, mungkinkah aku bertahan sampai sore hari? dengan cuaca yang cukup panas hari itu.. tapi setelah masuk ke ruangan kemudian bercanda dengan teman-teman dan dosen itu membuat pusing kepalaku berkurang. Perlu kita tahu bahwa dengan senyum dan tertawa itu akan membuat kita menjadi sehat, selain itu pula kita bisa di katakan memberi sedekah bukan? Dan sedekah itu adalah sebuah ibadah. Sedekah itu tidak harus menggunakan uang. Tidak ada sesuatupun yang mempersulit kita untuk melakukan suatu ibadah J.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Proposal Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin)